Mamuju,Narasiinfo.com-Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Syamsul Samad, menerima aksi demonstrasi yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Sulbar di depan Kantor DPRD Sulbar, Kamis (2/10/2025).
Dalam aksi tersebut, HMI Badko Sulbar menyampaikan tujuh tuntutan strategis yang menyoroti berbagai isu daerah, mulai dari konflik agraria dan dugaan praktik mafia tanah, distribusi BBM, persoalan pertambangan dan dampaknya terhadap lingkungan, lemahnya perlindungan bagi pekerja, hingga tata kelola pemerintahan, regulasi hukum, dan penguatan peran masyarakat sipil (civil society) dalam pembangunan daerah.
Syamsul Samad menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan aspirasi mahasiswa terhadap berbagai persoalan publik. Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena hanya dirinya yang dapat menerima langsung rombongan aksi, mengingat sebagian besar anggota DPRD sedang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyertaan Modal ke Bank Sulselbar.
“Saya mengapresiasi aspirasi yang disampaikan oleh teman-teman HMI. Walaupun hari ini hanya saya yang menerima karena agenda kedewanan cukup padat, seluruh tuntutan ini akan saya teruskan kepada pimpinan DPRD untuk dijadwalkan dalam rapat kerja khusus bersama komisi-komisi terkait dan para ahli hukum,” ujar Syamsul.
Ia menegaskan komitmen DPRD Sulbar untuk menindaklanjuti seluruh aspirasi mahasiswa agar mendapatkan perhatian dan pembahasan yang serius. Syamsul juga menekankan bahwa rapat tersebut nantinya akan dipimpin langsung oleh pimpinan DPRD Sulbar, sehingga hasilnya lebih representatif dan dapat menjadi dasar kebijakan yang konstruktif.
Lebih lanjut, Syamsul menilai bahwa aspirasi mahasiswa merupakan bentuk partisipasi publik yang sejalan dengan semangat misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S. Mengga, khususnya dalam hal penguatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Kami di DPRD akan memastikan bahwa setiap aspirasi masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa, menjadi bagian dari proses perbaikan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel,” tutup Syamsul.
Satu suara mahasiswa hari ini adalah cermin kepedulian generasi muda terhadap masa depan daerah. DPRD Sulbar berkomitmen menjaga ruang dialog ini agar tetap terbuka, demi menghadirkan pemerintahan yang aspiratif, berkeadilan, dan berpihak pada rakyat.











